Menanggapi peluang mereka bersaing dengan modifikator Thailand, pemenang Kontes Modifikasi yang disponsori U-Mild, produsen rokok dibawah grup Sampoerna menyatakan optimismenya. Keyakinan itu didapat setelah melihat langsung hasil kreasi para juara kontes modifikasi disana.
Dibandingkan dengan Indonesia, modifikator Thailand belum berani berekspresimen, lebih banyak pakai body kit produksi massal. Meski harus diakui secara kualitas part aksesoris modifikasi di Thailand memang lebih baik, lengkap dan beragam. “Di tanah air lebih banyak aksesoris yang handmade, kualitasnya kurang bagus tapi secara kreativitas kita jauh lebih maju,” kata Bungsu perwakilan modifikator dari Samarinda.Perbedaan mendasar modifikator kita dengan Thailand ada pada style. Disana modifikasi lebih mengarah ke desain motor pabrikan untuk produksi massal. Trend tampil racing looks mendominasi gaya modifikasi, ada juga yang mulai mengarah ketampilan low rider. Dibanding kita, para modifikator Thailand kurang berani bereksperimen dan cenderung seragam dalam aplikasi body kit.
Dari sisi kualitas kita boleh bangga. Apalagi kuantitas, komunitas motor dan mobil yang menjamur di tanah air menjadikan modifikasi motor dan mobil semakin berkembang. kreativitas dan keberanian mengolah gagasan para modifikator lokal masih lebih baik dari Thailand. “Kita di Indonesia jauh lebih ekstrim modifnya dari mereka” Sonny Djaya menegaskan. Modifikator disana terkagum saat diperlihatkan foto-foto motor modifikasi kreasi para pemenang U-Mild Contest. Menurut mereka motor-motor tersebut sudah seperti motor konsep. Muhammad Idris alias Bungsu, modifikator asal Samarinda melihat modifikasi ala Thailand, terutama untuk rancangan desain dan tampilan luar masih menggunakan teknik cutting sticker, bukan teknik airbrush. Ia bahkan tidak melihat satupun kreasi airbrush realis dan animasi dipameran itu.
Di tanah air, sebuah hal yang wajib untuk kreasi modifikasi tidak hanya dilihat dari keindahan desain namun juga harus bisa layak jalan. Namun di ajang tersebut, modifikator kita menemukan beberapa kreasi modifikasi yang kurang dapat ditunggangi dengan nyaman. Kalau disini biasanya kelas-kelas fashion, airbrush dan extreme selalu dipadati peserta. Lain halnya dengan Thailand, trend modif lebih mengarah ke fashion. Tapi dibalik itu kita harus akui kelebihan Thailand dalam beberapa hal. Mulai dari part accessories modifikasi yang berkualitas. Bandingkan dengan kita yang masih lebih banyak handmade.
Ada hal yang patut kita tiru di Indonesia, para modifikator mendapat support yang cukup besar dari atpm-atpm dan pabrikan motor. Kreasi dan desain mereka pun tidak sedikit yang menjadi konsep produksi. Begitu juga dukungan bagi industri komponen dan aksesoris modif.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari diskusi dengan empat jagoan modif nasional ini adalah kreativitas dan daya imajinasi kita boleh dikata masih lebih baik dari orang-orang Thailand. Brand Manager U Mild, Yasin Tofani menegaskan pihak U-Mild siap mensupport agar kreasi para modifikator Indonesia bisa pentas di Bangkok International Motor Show mendatang. Pihak U Mild masih mempelajari beberapa hal yang menjadi prosedur dan persyaratan untuk mengirim peserta kontes modifikasi. “Jika sekarang kita memberangkatkan juara-juara Best of the Best U Mild Modification Contest 2008 untuk studi banding, mudah-mudahan besok kita mengirim para juara untuk menjadi peserta kompetisi modifikasi disana”
1 comment:
Top...Indonesia adalah negeri kretor-kreator ulung, LUGADA istilahnya lo mau gua ada. Ayo...buktikan kreasi mu agar mampu menyihir modifikator negeri dengan luas area sama dengan pulau jawa.
Post a Comment